Lucky Charms Rainbow Blog Guru SMA Negeri 1 Sengkang: Every Child Is Special
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Every Child Is Special

Ini dia salah satu film karya negeri India, every child is special atau dalam bahasa India dikenal dengan Taare Zameen Par, film ini bukan tergolong baru, di rilis di akhir tahun 2007 meskipun di Indonesia tidak sepopuler 3 idiots namun film ini mampu membawa penonton untuk hanyut dalam cerita.

Film ini  wajib di tonton oleh orangtua maupun guru karna film ini sarat akan nilai-nilai pendidikan dan pengasuhan dan sangat cocok di tonton oleh anak-anak dan keluarga karena film in mengajarkan moral yang baik.


Film ini  bercerita tentang seorang anak laki-laki berusia 8 tahun bernama Ishaan Awasthi, anak ini suka berimajinasi dan sangat menyukai hal-hal yang tidak pernah diapresiasikan oleh orang lain seperti melukis, warna, maupun ikan.


Baik guru maupun teman-temannya selalu menganggap bahwa Ishaan adalah anak yang bodoh karena selalu tertinggal kelas. Orang tuanya selalu menekan dia untuk selalu belajar sesuai dengan orang  normal yang lainnya, ketika dia salah ,orang tua selalu memarahinya, orang tuanya tidak tahu kondisi yang terjadi kepadanya .Ishaan dianggap anak yang nakal dan selalu membuat alasan agar tidak belajar. Mereka selalu membandingkan Ishaan dengan kakaknya yang selalu menjadi nomor 1 di sekolah. 



Saking kesalnya, akhirnya orangtuanya mengirim Ishaan ke sekolah berasrama agar dapat belajar disiplin, meskipun Ishaan tidak pernah menyetujuinya. Di sekolahnya yang baru, Ishaan mengalami hal yang tidak jauh berbeda dengan sekolah lamanya.
Sampai pada akhirnya dia depresi karena jauh dari keluarganya, kepercayaan dirinya hilang dan dia berhenti untuk melukis. 

Semuanya menjadi berubah ketika muncul seorang guru seni baru yaitu Ram Shankar Nikumbh (Aamir Khan). Nikumbh mengerti permasalahan yang dialami oleh Ishaan karena dia juga pernah mengalami hal yang sama. Ishaan ternyata memiliki penyakit dyslexia dimana dia tidak dapat membedakan huruf yang hampir serupa.

Nikumbh percaya bahwa Ishaan adalah anak yang cemerlang karena dia mampu berfikir out of the box, melihat dunia dengan cara yang berbeda, dan juga mampu mengimajinasikan hal-hal yang melewati batas umurnya dan membuat hal tersebut nyata lewat semua lukisannya. 



Akhirnya Nikumbh membantu Ishaan untuk membaca dan menulis, bahkan tidak hanya itu saja yang dilakukan oleh Nikumbh. Nikumbh juga mengembalikan kepercayaan diri Ishaan sehingga akhirnya Ishaan mau melukis lagi.



 
Fenomena yang ada di film ini juga banyak terjadi di lingkungan yang ada di sekitar kita, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di belahan dunia manapun pasti masih ada.
Sebenarnya permasalahan ini berakar dari gaya pengasuhan orang tua. Kenapa harus pengasuhan ? Kisahnya sama dengan penguasa Jerman pada perang dunia ke II yaitu Adolf Hitler di mana kala itu membantai ribuan kaum yahudi.  Semua orang  pasti berfikir bahwa semua itu adalah karena politik, tapi kalau ditinjau lebih dalam lagi, semua itu berawal dari masalah pengasuhan yang diberikan oleh orangtua Hitler. 

Ayah Hitler menerapkan gaya pengasuhan otoritatif dimana hukuman fisik dihalalkan dan semua itu disimpan oleh Hitler di alam bawah sadarnya. Sewaktu-waktu Hitler tahu bahwa ayahnya adalah seorang anak hasil selingkuhan neneknya dengan pria yahudi, maka dengan kekuatan politik yang dia punya, dia membantai habis tiga ribu kaum yahudi yang ada pada masa itu. Bayangkan, hanya karena masalah pengasuhan ribuan nyawa melayang.

Dalam film ini banyak hal-hal keliru atau bahkan dibilang salah dimana seharusnya orangtua maupun pendidik tidak melakukannya seperti hukuman fisik dan sikap membanding-bandingkan.



Seharusnya orangtua sudah menyadari sejak awal bahwa setiap anak itu terlahir spesial dengan segala keunikannya, dan hal tersebut harus diterima oleh orangtua. Orangtua seharusnya mengenali anaknya dengan baik, bakat apa yang anak miliki dan kemudian mengarahkannya, mendengar semua harapan-harapan anak, tentang bagaimana cita-cita dia di masa mendatang dan bukan melakukan hal sebaliknya dengan memaksa anak untuk mewujudkan semua ambisi orangtua. Itu sama saja dengan membunuh anak secara perlahan.

 Selain itu, sikap membandingkan juga bukan model komunikasi yang baik antara orangtua dengan anak. Karena sikap membanding-bandingkan akan membuat kepercayaan diri anak menjadi rendah untuk dapat mengungkapkan perasaan, harapan, cita-cita, dan juga hal lainnya secara terbuka dengan orangtua. 

Hal yang sama juga seharusnya dipahami dan dilakukan oleh para pendidik. Pendidik seharusnya mengerti bahwa setiap anak itu berbeda-beda secara kognitif, sehingga kemampuan menerima pelajaran yang masuk pun berbeda-beda. 

Memang berat bagi pendidik, tapi apa salahnya mencoba memahami dan membantu anak dengan tidak mempermalukan anak yang kognitifnya kurang di depan teman-temannya sehingga anak menjadi tidak  percaya diri. Sudah menjadi kewajiban pendidik untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga otak anak akan bekerja dengan baik, dengan begitu anak tidak akan terlalu sulit untuk memahami apa yang diajarkan.


Hal penting yang harus dipahami oleh orangtua maupun pendidik adalah bahwa kecerdasan inteligensi atau IQ bukanlah segala-galanya. Memang penting, tapi masih ada kecerdasan lainnya selain kecerdasan inteligensi yang dimiliki oleh anak dimana kadarnya bervariasi dan komposisinya berbeda-beda. Seluruh aspek kecerdasan tersebut berada pada bagian otak yang berbeda dan dapat bekerja secara mandiri ataupun secara bersamaan. Jadi, bukan hal yang aneh ataupun berbeda kalau hanya satu kecerdasan anak saja yang menonjol,  terlebih yang menonjol bukan kecerdasan inteligensi, dan hal tersebut harus diterima oleh orangtua maupun pendidik.

Jadi, bagi para orangtua, jangan takut anak anda tidak sukses hanya karena IQnya rendah, tapi masih banyak kecerdasan-kecerdasan lainnya yang dia miliki. Tugas anda hanyalah mengarahkan anak untuk menggali dan mengembangkan potensinya, dan juga selalu mendukung anak apapun keadaannya because Every Child Is Special.

RECOMMENDED MOVIE, FOR PARENTS AND TEACHER WE CAN LEARN A LOT FROM THIS MOVIE.

footnote:
 Dileksia atau dalam bahasa inggris disebut dyslexia merupakan kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis.

1 komentar :

  1. ini alamat blog ku bu
    http://arham07.blogspot.com
    dari Muhammad Arham R, kelas Akselerasi

    BalasHapus

KOMENTAR TERKINI

Pengikut

The Republic of Indonesia Blogger